India juga mengalami penurunan impor selama tiga bulan berturut-turut namun mengalami kenaikan sebesar 27,2 persen dibandingkan Januari 2023. Sementara itu, Jepang dan Korea Selatan menunjukkan permintaan yang kuat terhadap batu bara termal.
Ke depan, India diperkirakan akan mengalami penurunan impor batu bara termal untuk pertama kalinya sejak pandemi ini, didorong oleh peningkatan produksi dalam negeri dan tingginya persediaan. Perkiraan menunjukkan penurunan impor India akan terjadi sebesar 3-6 persen.
Emiten Batu Bara RI Berjuang
Melansir Stockbit Sekuritas, tahun 2023 menjadi tahun yang cukup menantang bagi emiten produsen batu bara seiring normalisasi harga batu bara, setelah sempat melonjak pada 2022 akibat konflik Rusia–Ukraina. Hal ini terefleksi dalam laporan keuangan 2023, di mana emiten batu bara kompak mengalami penurunan laba bersih.
Sejumlah emiten ini di antaranya PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA) hingga PT Bayan Resources Tbk (BYAN).
Laba bersih ADRO, ITMG, hingga PTBA masing-masing terkontraksi 34 persen, 58 persen dan 51 persen secara year on year (yoy) pada 2023.