Laba bersih ADRO tercatat USD1,6 miliar, sementara laba ITMG sebesar USD0,6 miliar. Adapun laba PTBA tercatat Rp6,1 triliun.
Saham ADRO dan PTBA pagi ini bergerak sideways setelah pada penutupan sebelumnya menguat 3,54 persen dan 1,86 persen. Sementara saham BUMI naik 2,25 persen. Saham BYAN dan HRUM masing-masing justru turun 0,77 persen dan 1,61 persen.
“Melandainya harga batu bara selama 2023 berimbas pada penurunan rata-rata harga jual (average selling price) yang dirasakan oleh produsen batu bara. Namun, pertumbuhan volume produksi dan penjualan yang dialami oleh sejumlah emiten mampu untuk menahan pendapatan pada 2023 dari penurunan yang lebih dalam,”tulis laporan Stockbit, Selasa (5/3).
Di sisi lain, pemulihan kinerja mulai terlihat pada 4Q23, ditandai dengan pertumbuhan secara top line maupun bottom line yang dialami oleh mayoritas emiten.
Secara industri, produksi batu bara diproyeksikan kembali meningkat pada 2024, dengan pemerintah memasang target volume produksi sebesar 710 juta ton (vs. target 2023: 695 juta ton).