Sampai saat ini sejak awal 2022, lebarnya gap antara HBA dan harga jual aktual menyebabkan perusahaan membayar kewajiban pembayaran royalti menjadi jauh lebih besar.
APBI mengklaim, dengan beban semakin tinggi sementara tren harga terus turun maka profit margin semakin tergerus jauh di bawah 30 persen sehingga berpengaruh terhadap modal usaha.
Sementara permintaan batu bara terbesar masih datang dari China. China secara sensasional mengimpor batu bara dalam beberapa bulan terakhir, dan secara total akan mengimpor 400 juta ton tahun ini.
Total impor batu bara China untuk paruh pertama tahun 2023 adalah 221,93 juta ton, dua kali lipat dibandingkan periode tahun 2022.
Impor batu bara China ini bahkan mengalahkan total tahun lalu sebesar 100 juta, serta mengalahkan rekor yang dicapai pada 2013 sebesar 327 juta ton.
Angka target setahun penuh tersebut disampaikan Asosiasi Batubara Nasional China. Analis di broker Braemar mengatakan China mengimpor batu bara besar-besaran karena harga batu bara termal internasional yang lebih terjangkau.
Selain itu, keamanan energi tampaknya menjadi prioritas di Beijing tahun ini untuk menghadapi panas ekstrem dengan suhu tercatat lebih dari 50 derajat celcius di bagian barat negara itu baru-baru ini. (ADF)