IDXChannel - Harga batu bara telah melonjak hingga di atas USD150 per ton masih menjadi pendorong kenaikan harga saham emiten batu bara di pasar modal. Bahkan, sektor batu bara ikut mengantar IHSG melambung hingga tembus level psikologis 6.100 pada Kamis (22/7) kemarin.
Equity Analyst PT Panin Sekuritas Rendy Wijaya menilai, justru emiten-emiten batu bara lebih lagging jika dibandingkan dengan pergerakan harga komoditinya.
“Emiten-emiten batu bara kita lihat sebenarnya malah justru agak lagging dibandingkan dengan pergerakan harga komoditasnya sendiri. Mungkin kita udah melihat dari kuartal II ataupun di kuartal III, sebenarnya harga juga sudah bertahan di level tertinggi di mana harganya sudah ada di kisaran USD150,” ujarnya dalam acara Market Opening IDX Channel, Jumat (23/7/2021).
Rendy menjelaskan, dengan penguatan yang terjadi kemarin, ada potensi pullback juga aksi profit taking dari para pelaku pasar. Sehingga, harus lebih berhati-hati dengan saham batu bara.
“Kita lihat untuk hari ini mungkin dengan penguatan yang signifikan kemarin, tentunya ada potensi pullback juga aksi profit taking dari para pelaku pasar. Sehingga, mungkin harus sedikit lebih hati-hati dengan saham batu bara,” jelas dia.
Akan tetapi, dia melanjutkan, jika dilihat untuk jangka panjang seharusnya pergerakan saham-saham batu bara cenderung positif. Pasalnya, dari sisi demand masih cukup tinggi, karena adanya permintaan yang meningkat seiring dengan pemulihan ekonomi.