Berdasarkan data surveyor kargo, pengiriman produk minyak sawit Malaysia untuk periode 1-10 Maret tumbuh 6,8 persen menjadi 382.640 ton, menurut Intertek Testing Services.
Lebih lanjut, AmSpec Agri Malaysia mengatakan pengiriman naik 6,2 persen menjadi 325.543 ton selama periode tersebut.
Mengutip penjelasan Trading Economics, yang membatasi momentum kenaikan adalah impor minyak sawit India dari pembeli utama pada Februari yang merosot ke level terendah dalam 9 bulan, karena pembeli mengurangi pesanan minyak sawit mereka untuk meningkatkan pembelian minyak bunga matahari.
Trader minyak sawit David Ng mengatakan stok CPO Malaysia mencapai titik terendah dalam tujuh bulan sejak Juli 2023 menjadi 1,92 juta ton dari 2,02 juta ton pada Januari 2024.
Dia mengatakan kepada Bernama, Senin (11/3), kenaikan di masa depan juga didukung oleh penguatan harga minyak kedelai.