IDXChannel - Harga minyak sawit (CPO) mencatat penurunan selama lima hari berturut-turut sekaligus menyentuh level terendah dalam tujuh setengah bulan terakhir. Tekanan harga dipicu oleh anjloknya harga minyak mentah dan kekhawatiran atas meningkatnya pasokan.
Menurut data pasar, hingga pukul 14.45 WIB, kontrak berjangka (futures) CPO di Bursa Malaysia Derivatives merosot 2,04 persen menjadi MYR3.801 per ton.
Berdasarkan proyeksi Reuters, stok minyak sawit Malaysia kemungkinan kembali naik untuk bulan kedua berturut-turut pada April, seiring masuknya industri ke musim puncak produksi. Output diperkirakan melonjak 16,9 persen dari bulan Maret, menjadi level tertinggi sejak November 2024 dan mencatat pertumbuhan bulanan dua kali berturut-turut.
Namun, pelemahan harga sedikit tertahan oleh meredanya ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Washington memberi sinyal kemungkinan penurunan tarif, sementara Beijing terbuka untuk melanjutkan perundingan dagang.
Dari sisi ekspor, mengutip Trading Economics, pengiriman selama 1–25 April diperkirakan naik sekitar 13,8 persen hingga 14,8 persen dibanding bulan sebelumnya, menurut data surveyor kargo.