Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOC) juga mencatat bahwa pembeli dari China berpotensi meningkatkan impor pada Mei dan Juni untuk membangun kembali stok menjelang lonjakan permintaan musim panas. Sementara itu, India sebagai pembeli terbesar juga diperkirakan menambah stok karena selisih harga dengan minyak kedelai mulai menyempit.
Proyeksi Harga untuk Pekan Ini
Pasar minyak sawit berjangka diperkirakan masih berada di bawah tekanan pada pekan ini, terutama karena kekhawatiran atas peningkatan stok domestik di tengah permintaan yang masih lesu dan tren produksi yang membaik.
Trader minyak sawit David Ng menjelaskan, stok minyak sawit dalam negeri kemungkinan akan naik seiring masuknya masa panen puncak yang secara musiman mendorong kenaikan produksi.
“Di saat yang sama, permintaan ekspor belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang signifikan, terutama dari pembeli utama seperti India dan China. Mereka disebut-sebut masih bersikap hati-hati karena pasokan minyak nabati global yang tinggi dan persaingan harga dengan minyak lain seperti kedelai dan bunga matahari,” ujar Ng kepada Bernama.
Ia menambahkan bahwa para pelaku pasar saat ini cenderung mengambil sikap menunggu dan melihat, menjelang rilis data ekspor dan produksi yang akan datang.