Sementara itu, para penyurvei kargo diperkirakan merilis estimasi ekspor September pada hari ini.
Di sisi lain, ringgit—mata uang perdagangan minyak sawit—melemah tipis 0,02 persen terhadap dolar AS, sehingga membuat komoditas ini sedikit lebih murah bagi pembeli dengan mata uang asing.
Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) menyebut stok sawit negara tersebut diperkirakan turun dalam beberapa bulan mendatang, berakhir di sekitar 1,7 juta ton metrik pada akhir tahun.
Penurunan itu terjadi karena produksi musiman yang melambat bersamaan dengan meningkatnya ekspor untuk memenuhi permintaan musim perayaan. (Aldo Fernando)