Dalam survei pekan ini, sebanyak 14 analis ikut serta, dengan Wall Street tanpa satu pun yang bersikap bearish setelah kenaikan harga emas. Sebanyak 12 analis, atau 86 persen, memperkirakan harga emas naik pekan ini, sementara tidak ada yang memprediksi penurunan. Dua analis lainnya, setara 14 persen, memperkirakan emas bergerak mendatar.
Di sisi lain, sebanyak 179 suara masuk dalam jajak pendapat daring Kitco, dengan investor ritel juga semakin bullish setelah performa emas yang solid. Sebanyak 121 responden, atau 68 persen, memperkirakan emas naik pekan ini, sementara 30 orang atau 17 persen memperkirakan turun. Sisanya, 28 responden atau 16 persen, melihat harga emas masih akan berkonsolidasi.
Pekan ini perdagangan akan lebih singkat, karena pasar Amerika Utara libur Hari Buruh pada Senin. Fokus investor akan tertuju pada data ketenagakerjaan.
Pada Selasa, pasar menunggu rilis ISM Manufacturing PMI untuk Agustus, disusul data lowongan kerja JOLTS pada Rabu. Kamis akan diramaikan dengan laporan tenaga kerja ADP untuk Agustus, klaim pengangguran mingguan, serta ISM Services PMI.
Pekan ditutup pada Jumat dengan laporan Nonfarm Payrolls (NFP) AS untuk Agustus, yang akan menjadi perhatian pelaku pasar sebagai konfirmasi tambahan atas ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pertengahan bulan ini. (Aldo Fernando)