“Hammack memberi tekanan pada emas setelah menjadi presiden regional ketiga The Fed yang secara terbuka menolak pemangkasan suku bunga lebih lanjut di tengah inflasi tinggi,” ujar analis logam independen Tai Wong, dikutip Reuters.
Wong menambahkan, “Ia akan memiliki hak suara di FOMC pada 2026, dan pandangannya menunjukkan pasar terlalu optimistis terhadap peluang penurunan suku bunga.”
The Fed memangkas suku bunga pada Rabu lalu, namun pernyataan bernada hawkish dari Ketua The Fed Jerome Powell membuat pasar kini memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga pada Desember sebesar 63 persen, turun dari lebih 90 persen pada awal pekan, menurut alat pantau CME FedWatch.
Emas cenderung kehilangan daya tariknya ketika suku bunga tinggi karena tidak memberikan imbal hasil. Sepanjang tahun ini, harga emas telah naik 53 persen dan sempat mencetak rekor tertinggi USD4.381,21 pada 20 Oktober.
Morgan Stanley pada Jumat menyatakan masih melihat potensi kenaikan harga emas, didorong oleh pemangkasan suku bunga, aliran masuk dana ke ETF, pembelian oleh bank sentral, serta ketidakpastian ekonomi global. Bank tersebut memperkirakan harga emas akan rata-rata di kisaran USD4.300 pada paruh pertama 2026.