Data Energy Information Administration (EIA) menunjukkan penurunan persediaan minyak mentah Amerika Serikat sebesar 6,86 juta barel, jauh di atas perkiraan, disertai penurunan stok bensin dan distilat.
Namun, kabar ini hanya memberikan dukungan sementara. Pasar tetap tertekan oleh kekhawatiran kelebihan pasokan di tengah data ekonomi China yang lesu dan penguatan dolar AS.
Kekhawatiran tersebut semakin menguat setelah data menunjukkan produksi global meningkat lebih dari 2,7 juta barel per hari dalam beberapa bulan terakhir, atau sekitar 2,5 persen dari total output dunia.
Arab Saudi menaikkan ekspor hingga 6,4 juta barel per hari—tertinggi dalam enam bulan—dan diperkirakan menambah volume lagi pada Desember. Di sisi lain, produksi minyak mentah AS juga mencapai rekor baru di 13,6 juta barel per hari.
Pasar kini mencerna arah kebijakan OPEC+ dalam pertemuan akhir pekan.
Melansir dari Reuters, delapan negara anggota OPEC+ pada Minggu (2/11) sepakat menaikkan produksi minyak sebesar 137.000 barel per hari pada Desember mendatang, sebelum menghentikan sementara kenaikan produksi itu sepanjang kuartal I-2026.