Pada perdagangan awal sesi Jumat (5/7), harga minyak WTI masih bertahan di level USD84 per barel dan minyak Brent di level USD87 per barel yang merupakan level tertinggi dalam lebih dari dua bulan.
Penguatan harga minyak pekan ini didukung oleh penurunan signifikan dalam persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) yang dilaporkan minggu lalu dan perkiraan permintaan bahan bakar kendaraanyang optimis.
Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan penurunan stok minyak mentah sebesar 12,2 juta barel, jauh di atas ekspektasi penurunan 680.000 barel.
Selain itu, data ekonomi AS yang lebih lemah telah meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga pada September mendatang, sehingga meningkatkan kepercayaan terhadap pertumbuhan ekonomi dan konsumsi energi.
Harga minyak tetap berada pada level tertingginya dalam dua bulan setelah American Petroleum Institute memperkirakan penurunan persediaan mingguan AS dan mematoknya pada angka signifikan sebesar 9 juta barel.