Hal ini mengingat sebelumnya, AS memang dengan tegas mengancam bakal menjatuhkan sanksi kepada negara-negara pembeli minyak Rusia yang tidak patuh pada batas harga yang telah ditentukan negara-negara G7.
Sanksi ini diyakini bakal menjadi batu sandungan perekonomian Indonesia yang sejauh ini telah berhasil melewati tekanan krisis energi seiring konsumsi domestik yang kuat, serta ditopang oleh keuntungan tak terduga (windfall) dari ekspor dua komoditas andalannya, yaitu batu bara dan minyak sawit, yang harganya juga tengah melambung.
“Bagaimana pun permasalahan energi sangat erat kaitannya dengan kepentingan terbaik untuk rakyat," tegas Jokowi. (TSA)