Sebelumnya, kelompok ini sudah menyepakati kenaikan target produksi sekitar 2,2 juta barel per hari dari April hingga September, di luar tambahan kuota 300.000 barel per hari khusus untuk Uni Emirat Arab (UEA).
“Jika produksi dinaikkan sesuai kuota baru, kami memperkirakan pasar mengalami surplus yang cukup besar mulai September 2025 hingga 2026, dengan persediaan terus bertambah kecuali ada langkah pengetatan kembali,” ujar analis SEB Bank, Ole Hvalbye.
Meski begitu, realisasi kenaikan produksi OPEC+ sering kali tidak sesuai dengan janji. Sebagian negara anggota menutup kelebihan produksi sebelumnya, sementara yang lain terkendala kapasitas sehingga sulit menambah pasokan.
Pelaku pasar kini menunggu data resmi stok minyak mentah AS yang akan dirilis Kamis. Sumber pasar menyebut stok minyak AS naik 622.000 barel pada pekan yang berakhir 29 Agustus, mengacu pada data American Petroleum Institute (API).
Selain itu, data ekonomi yang lemah juga menekan harga minyak karena memperburuk prospek permintaan.