Ia menyoroti peningkatan impor, penurunan ekspor, serta nyaris tidak adanya perubahan dalam volume minyak yang diproses kilang. Satu-satunya data yang memberi sedikit dukungan adalah penurunan produksi AS sebesar 98.000 barel per hari.
Harga minyak turun lebih lanjut setelah Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan dan menyatakan bahwa ketidakpastian terhadap prospek ekonomi telah meningkat.
Keputusan tersebut menegaskan kekhawatiran pasar terkait inflasi yang meningkat dan risiko pengangguran, memperkuat sikap hati-hati investor.
Ketua The Fed Jerome Powell menyampaikan pendekatan yang lebih sabar, dengan mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk menentukan apakah inflasi atau pengangguran yang akan menjadi risiko utama.
Pada awal pekan, harga minyak sempat menyentuh level terendah sejak Februari 2021. Ini terjadi setelah OPEC+ mengumumkan rencana untuk menambah pasokan sebesar 411.000 barel per hari pada Juni—penambahan bulanan kedua berturut-turut.