Proposal tersebut juga mengusulkan untuk melarang dalam waktu satu bulan atas semua pengiriman, perantara, asuransi dan layanan pembiayaan yang ditawarkan oleh perusahaan Uni Eropa untuk pengangkutan minyak dari Rusia.
Di kala rencana itu disiapkan, Uni Eropa tengah menghadapi tugas untuk menemukan alternatif sumber daya energi lain di tengah kenaikan harga komoditas. Diketahui, benua biru itu masih mengimpor sekitar 3,5 juta barel minyak dan produk minyak Rusia setiap hari dan juga bergantung pada pasokan gas Moskow.
Sejumlah negara di Eropa timur khawatir bahwa penghentian energi migas dari Negeri Beruang Merah tidak akan memberi mereka cukup waktu untuk beradaptasi.
Sementara itu, para pelaku pasar komoditas minyak dikabarkan masih menunggu pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutu (OPEC+) pada hari Kamis (5/5).
Kelompok itu diperkirakan akan setuju untuk menaikkan target produksi sebesar 432.000 barel per hari (bph) pada bulan Juni. Sebelumnya, empat delegasi OPEC+ mengatakan kepada Reuters, akan tetap berpegang pada rencana peningkatan produksi bulanan secara bertahap. (TYO)