"Pergerakan harga minyak yang tangguh menunjukkan bahwa kekurangan pasokan masih menjadi masalah utama di pasar fisik, terutama setelah OPEC mempertahankan prospek permintaan secara positif," kata Analis CMC Markets, Tina Teng, dilansir Reuters, Rabu (14/9/2022).
Kenaikan harga minyak juga didukung oleh laporan bahwa pemerintahan Biden AS sedang mempertimbangkan untuk mengisi kembali cadangan minyak strategisnya, serta ekspektasi pasar yang lebih rendah terhadap munculnya kembali kesepakatan nuklir 2015 antara Barat dengan Iran, kata analis ANZ Research dalam sebuah catatan.
Namun, laporan inflasi AS sebesar 8,3% tampak menurunkan harapan bagi investor terhadap penurunan pengetatan kebijakan suku bunga Fed. Pejabat Fed akan bertemu Selasa dan Rabu depan, untuk memutuskan kebijakan suku bunga.
(DES)