Data dari Badan Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan, stok minyak mentah AS turun 3,2 juta barel pekan lalu menjadi 419 juta barel—melampaui ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan penurunan sebesar 1,6 juta barel.
“Penurunan stok minyak mentah AS dan upaya penyelesaian sengketa dagang turut mendukung kenaikan harga,” ujar analis di Rystad, Janiv Shah.
Sehari sebelumnya, dua diplomat Eropa mengatakan, Uni Eropa dan AS tengah menuju kesepakatan dagang yang mungkin mencakup tarif dasar sebesar 15 persen untuk barang impor dari Eropa, dengan kemungkinan adanya pengecualian.
Kesepakatan ini bisa membuka jalan bagi perjanjian dagang besar lainnya setelah kesepakatan yang tercapai dengan Jepang. (Aldo Fernando)