Menurut Phil Flynn, analis senior Price Futures Group, kombinasi serangan Ukraina dan komitmen produksi OPEC mendorong harga minyak menguat pada sesi pagi di New York.
“Serangan drone Ukraina terhadap armada bayangan Rusia serta keputusan OPEC mempertahankan produksi membuat pasar lebih optimistis,” tulis Flynn dalam catatannya.
Ia melanjutkan, “Ini terjadi ketika permintaan minyak global terus meningkat meski sentimen negatif soal permintaan masih terdengar.”
Konsorsium Pipa Kaspia (CPC), yang mengangkut sekitar 1 persen minyak dunia, mengatakan pada Sabtu bahwa satu dari tiga titik tambat di terminal Novorossiysk mengalami kerusakan hingga menghentikan operasi.
Namun Chevron, salah satu pemegang saham CPC, menyebut pada Minggu malam bahwa aktivitas bongkar muat tetap berjalan. Biasanya, dua titik tambat digunakan untuk pemuatan dan satu sebagai cadangan.