Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan, persediaan minyak mentah dan bahan bakar di AS menurun pada pekan yang berakhir 20 Juni seiring meningkatnya aktivitas kilang dan permintaan. Stok minyak mentah turun sebesar 5,8 juta barel, jauh melampaui ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan penurunan 797.000 barel.
Sentimen positif juga datang dari pelemahan indeks dolar AS, yang jatuh ke posisi terendah dalam tiga tahun setelah laporan Presiden AS Donald Trump berencana menunjuk ketua baru Federal Reserve (The Fed) dalam waktu dekat.
Hal ini memicu spekulasi baru akan pemangkasan suku bunga AS. Dolar yang lebih lemah membuat minyak lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga meningkatkan permintaan.
Meski demikian, tanda-tanda meredanya risiko pasokan dari Timur Tengah turut membatasi reli harga. Menjelang penutupan pasar, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa hasil dari konflik dengan Iran membuka peluang perdamaian yang tidak boleh disia-siakan negaranya.
Presiden Trump menyambut baik berakhirnya konflik Iran-Israel dan menyebut AS kemungkinan meminta komitmen dari Teheran untuk menghentikan ambisi nuklirnya dalam perundingan pekan depan.