Minyak mentah berjangka WTI dan Brent sebelumnya diperkirakan akan naik untuk minggu keempat berturut-turut karena menurunnya persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) dan tanda-tanda permintaan musiman yang kuat.
Patokan minyak AS naik sekitar 3 persen sepanjang minggu lalu di mana EIA AS melaporkan bahwa stok minyak mentah AS turun 12,2 juta barel pada pekan lalu, jauh melebihi ekspektasi penurunan 680.000 barel.
Stok bensin AS juga turun 2,2 juta barel dibandingkan konsensus 1 juta barel, menandakan permintaan musiman yang kuat.
Selain itu, gejolak geopolitik yang terus-menerus di Timur Tengah juga menyebabkan para trader minyak mempertahankan premi risiko yang diperhitungkan dalam harga minyak.
Ketegangan antara Israel dan Hizbullah Lebanon tidak menunjukkan tanda-tanda mereda, sehingga membuat pasar tetap khawatir atas perang besar-besaran di wilayah tersebut. Kondisi ini diperkirakan akan mengganggu produksi minyak.