sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Saham Melejit, Simak Deretan Mega Proyek Bukit Asam (PTBA)

Market news editor Suparjo Ramalan
07/03/2022 17:52 WIB
Kinerja saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) cukup baik pada perdagangan yang berlangsung hari ini, Senin (6/3/2022).
Harga Saham Melejit, Simak Deretan Mega Proyek Bukit Asam (PTBA)
Harga Saham Melejit, Simak Deretan Mega Proyek Bukit Asam (PTBA)

IDXChannel - Kinerja saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) cukup baik pada perdagangan yang berlangsung hari ini, Senin (6/3/2022). Sahamnya bergerak tinggi hingga 2,26 persen, atau naik 80 poin ke level 3.620 pada sore ini.

Selain dari naiknya harga batu bara dunia, PTBA diketahui tengah menggarap proyek strategi nasional (PSN) dan mega proyek lainnya. Proyek tersebut pun dalam tahap pengembangan.

Adapun proyek yang dimaksud diantaranya gasifikasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME), PLTI Mulut Tambang Sumsel 8, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Bandar Udara Soekarno-Hatta, proyek PLTS di jalan tol, pengembangan kendaraan operasional berbasis listrik. Lalu, pembangkit listrik tenaga uap di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kepulauan Riau, proyek angkutan batu bara, hingga fasilitas eksisting di Tanjung Enim. 

Untuk proyek coal to DME, PTBA bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero), dan Air Products & Chemical Inc. Direktur Utama PTBA, Ismail Arsal mencatat proyek gasifikasi batu bara ini dilakukan berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2020. 

"Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadikan dua proyek PTBA masuk menjadi proyek strategis nasional, diantaranya hilirisasi gasifikasi batu bara di Tanjung Enim dan di kawasan industri Bukit Asam Coal Based Special Economic Zone (BACBSEZ), di Tanjung Enim juga," ujar Arsal, Senin (7/3/2022). 

Gasifikasi batu bara sudah masuk dalam tahap groundbreaking atau peletakan batu pertama yang dilakukan Presiden pada Januari 2022 di Kawasan Industri Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan,

Arsal mencatat, PSN ini akan dilakukan selama 20 tahun dengan nilai investasi sebesar USD2,3 miliar atau setara Rp32,9 triliun. Bahkan, utilisasi batu bara mencapai 6 juta ton per tahun. Proyek ini juga dapat menghasilkan 1,4 juta DME per tahun untuk mengurangi impor LPG lebih dari 1 juta ton per tahunnya.

Untuk manajemen menargetkan PLTU Sumatera Selatan 8 dengan kapasitas 2x260 megawatt (MW) bisa beroperasi secara komersial pada Maret 2022. Arsal menjelaskan pengoperasian PLTU ini masih menunggu transmisi 500 kilovolt (Kv) yang sedang dibangun PT PLN (Persero).

PLTU Sumsel 8 merupakan proyek strategis dengan nilai investasi mencapai USD 1,68 miliar. PLTU ini merupakan bagian dari mega proyek 35.000 MW dengan HBAP sebagai Independent Power Procedur (IPP) yang merupakan konsorsium PT Bukit Asam (Persero) Tbk dan China Huadian Hongkong Company Ltd. 

"Pembangunan proyek PLTU ini nantinya membutuhkan 5,4 juta ton batu bara per tahun dan ini telah mencapai penyelesaian konstruksinya sebesar 95%, pembangkit listrik ini kami harapkan beroperasi secara penuh dan komersial pada 2022 ini," kata dia. 

Konstruksi PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 pun dimulai pada pertengahan 2018, dengan masa konstruksi 42 bulan untuk unit I dan 45 bulan untuk unit II. Sehingga, diharapkan akan mencapai Commercial Operation Date (COD) pada tahun 2021 untuk unit I dan 2022 untuk unit II.

Sementara itu, PTBA dan PT Angkasa Pura II teris membangun dan mengoperasikan PLTS di Bandar Udara Soekarno-Hatta. PLTS tersebut berupa 720 solar panel system (photovoltaics) berkapasitas maksimal 241 kilowatt peak (kWp) dan terpasang di Gedung Airport Operation Control Center (AOCC).

PLTS ini merupakan yang terbesar yang dipasang di bandara di Indonesia dengan sistem atap (rooftop). Bahkan kapasitasnya mendekati solar cell di Bandara Internasional Changi Singapura sebesar 250kWP, yang menutupi atap seluas 2.500m2.

"PLTS Tanjung Enim dengan kapasitas sampai dengan 200 mw dari total area yang kami sediakan 224 hektare, kemudian yang kedua PLTS Ombilin dengan kapasitas sampai dengan 200 mw dan total area yang disediakan 201 hektare dan yang ketiga PLTS di Bantuas di Kalimantan Timur," ungkapnya. 

Selain itu, PTBA dan PT Jasa Marga juga tengah melakukan penjajakan potensi kerja sama pengembangan pembangkit listrik tenaga surya di jalan tol yang dikelola Jasa Marga Group. Kerja sama kedua BUMN ini ditandai dengan Penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) pada 2 Februari 2022 lalu. 

Proyek lain adalah pengembangan kendaraan operasional berbasis listrik. Pada proyek ini, PTBA bekerjasama dengan PT INKA (Persero), keduanya pun sudah melakukan MoU untuk mengembangkan kendaraan tambang operasional berbasis listrik. 

Kerja sama ini merupakan bentuk sinergi BUMN dalam mendukung pemerintah untuk mencapai target net zero emission di 2060, sinergi ini juga salah satu langkah konkrit PTBA mewujudkan komitmen perusahaan dalam dekarbonisasi sesuai dengan visi perusahaan untuk menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia yang peduli terhadap lingkungan.

"Lalu PLTU di KEK Kepulauan Riau, jadi PTBA melakukan MoU dalam rangka penjajakan potensi pemgembangan proyek pembangkit listrik tenaga uap. Upaya penjajakan ini sekaligus membuka peluang bagi PTBA untuk mendukung pasokan batu bara atas pabrik smelter maupun potensi pemgembangan lainya," tuturnya. 

Untuk proyek angkutan batu bara, perusahaan bekerja sama dengan PT KAI (Persero) dalam mengembangkan proyek angkutan batu bara jalur kereta api dengan kapasitas 72 juta ton per tahun pada 2026 nanti. Angkutan ini menjadi prioritas utama agar kapasitas perusahaan bisa meningkat menjadi kurang lebih 70 juta ton pada 2026. 

"Terakhir adalah fasilitas eksisting dari Tanjung Enim arah utara ke Dermaga Kertapati pengembangan kapasitas di jalur eksisting menjadi 5 juta ton telah berhasil dioperasikan sejak triwulan 1- 2020 dan telah ditingkatkan menjadi kapasitasnya 7 juta ton pada triwulan 4 2021, jadinya yang tadinya 5 juta sekarang sudah bisa meningkat menjadi 7 juta kemudian. Untuk Tanjung Enim arah selatan itu pengembangan kapasitas jalur eksistingnya menjadi 25 juta ton pertahun ini, sudah bisa terealisasi pada kuartal ke 2 2021," jelasnya. (TYO)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement