Adapun, pendapatan bersih TINS pada periode tersebut sebesar Rp4,39 triliun.
TINS mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang melesat hingga 5.715,22 persen di triwulan pertama tahun ini. Adapun laba bersih yang dibukukan mencapai Rp601,47 miliar, padahal sebelumnya emiten ini hanya memperoleh laba sebesar Rp10,34 miliar.
Meroketnya laba bersih TINS ditopang dengan naiknya pendapatan bersih hingga 79,62 persen secara tahunan (year on year/yoy). Di samping itu, emiten ini juga berhasil menekan beban pokok terhadap pendapatan perusahaan menjadi 75,10 persen dari sebelumnya yaitu 86,79 persen.
Kinerja saham TINS mencatatkan pertumbuhan positif sepanjang tahun 2022. Dilansir dari Bursa Efek Indonesia (BEI), per Senin (27/6/2022) pada perdagangan sesi I, kinerja saham TINS secara Year to Date (YTD) masih menghijau di angka 1,03 persen.
Akan tetapi, performa harga saham emiten tambang ini selama sepekan memerah di angka minus 12,76 persen.
Namun demikian, emiten ini sempat mencatatkan kinerja saham yang apik pada awal Maret lalu. Selama sepekan, saham TINS tumbuh sebesar 14,47 persen berkat meroketnya harga nikel di kala itu.