"Kami berusaha menyelesaikan RS ini untuk bisa operasional Agustus 2024. Semoga kami dapat dibantu untuk bisa mendapatkan izin ground breaking pada bulan Agustus 2023,” sambungnya.
Direktur Utama PT Bina Karya (Persero) Boyke P. Soebroto menjelaskan saat ini pihaknya tengah menyiapkan lokasi untuk pembangunan rumah sakit Hermina di IKN. Setelah itu, baru rumah sakit tersebut bisa lanjut ketahapan konstruksi.
“Hari ini kesepakatan kita lakukan karena satu tingkat di bawah perikatan. Perikatan bisa kita lakukan setelah penentuan lokasi kepada Hermina dan resmi Hermina akan menggunakan lahan itu. Tentu satu step sebelumnya kita akan mempunyai satu perikatan kerja sama,” kata Boyke.
Sebagai informasi, PT Bina Karya (Persero) dialihkan kuasa pemegang sahamnya dari Kementerian BUMN ke Otorita Ibu Kota Nusantara. Hal itu berlandaskan Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 62 Tahun 2022 tentang Otorita Ibu Kota Nusantara.
“BUO ini mempunyai tugas sebagai master developer jadi semua lahan yang di sana itu kita yang akan mengelola, apakah kita sewakan, apakah kita kerjasamakan, apakah kita jual, dasarnya adalah dengan penugasan HPL yang diberikan oleh OIKN,” pungkas Boyke.
(SAN)