Ray menjelaskan, tujuan dari transaksi untuk membiayai investasi entitas anak dalam proyek yang dikembangkan BSE tersebut merupakan tindak lanjut dari fasilitas pinjaman yang diteken pada 29 September 2023.
Pada saat itu, THN memberikan fasilitas pinjaman kepada BSE sebesar USD500 juta atau setara Rp7,76 triliun. Tujuan dari pemberian fasilitas pinjaman untuk pembiayaan pengembangan atau pembangunan high pressure acid leaching (HPAL) di BSE, termasuk pembiayaan kembali utang saat ini dan untuk keperluan umum perusahaan.
"Pinjaman tersebut dapat dikembalikan oleh BSE setiap saat sebelum tanggal jatuh tempo atau, secara penuh pada tanggal jatuh tempo, 60 bulan sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian pinjaman,” kata manajemen HRUM dalam keterbukaan informasi, dikutip Selasa (3/10/2023).
Pinjaman dapat dilunasi dengan cara tunai, atau atas kebijakan THN, dikonversikan menjadi saham dalam BSE dengan syarat-syarat yang akan disepakati bersama antara THN dan BSE.
Manajemen HRUM mengungkapkan, pemberian pinjaman merupakan suatu bentuk implementasi ekspansi usaha HRUM ke usaha pertambangan dan pengolahan nikel dalam rangka menciptakan pertumbuhan usaha yang berkelanjutan.