Melansir data BEI, angka price to earnings ratio (PER) dari MDKA mencapai 82,32 kali. Sementara nilai price to book value (PBV) emiten ini mencapai 7,84 kali.
Adapun, nilai PER dan PBV dari INCO relatif lebih murah dibandingkan MDKA, yakni masing-masing mencapai 22,16 kali dan 2,14 kali.
Di samping itu, Ciptadana Sekuritas Asia melihat, emiten-emiten yang mengembangkan proyek HPAL akan mendapatkan cuan seiring naiknya permintaan nikel untuk bahan baku baterai EV.
Dilansir dari riset Ciptadana bertajuk “Equity Research: INCO-Company Update” yang diterbitkan pada Selasa, (10/1), adanya insentif EV yang sedang digalakkan pemerintah di tahun 2023 akan meningkatkan permintaan EV, terutama permintaan nikel sebagai bahan baku baterai EV.
“Ini pertanda baik bagi perusahaan yang menjalankan proyek HPAL untuk memastikan konsumsi nikel untuk EV,” tulis Ciptadana.