Sebelumnya, IHSG ditutup melemah 59,37 poin atau 0,97 persen ke level 6.090 pada perdagangan awal bulan September 2021 disaat mayoritas indeks inti Asia ditutup menguat. Indeks Teknologi (-3.66%), Material dasar (-1.67%) dan Infrastruktur (-1.60%) menjadi penekan IHSG sejak awal sesi perdagangan dengan melemah lebih dari sepersen.
Investor mencermati data PMI Manufaktur Indonesia yang masih berada dibawah level ekspansi dan Data tingkat inflasi di bulan Agustus yang dibawah ekspektasi. Indeks Kinerja PMI Manufaktur naik menjadi 43.7 dan Tingkat inflasi bulanan turun menjadi 0.03% dari 0.08% dan Tingkat inflasi tahunan naik tipis menjadi 1.59% dari 1.52% sedangkan Tingkat inflasi inti menurun menjadi 1.31% dari 1.4%.
Data tersebut memberikan indikasi dampak pembatasan darurat akibat peningkatan kasus covid dan belum adanya pemulihan daya beli masyarakat di bulan Agustus 2021.
Leader:.
BDMN, ADRO, UNVR, BBCA, INDF
Laggard:
ARTO, TLKM, BUKA, EMTK, BBRI
Sementara itu, Bursa Asia bersiap untuk bergerak lebih stabil pada perdagangan hari ini setelah saham-saham besar teknoligi AS naik dalam pergerakan defensif terhadap data Ekonomi yang rilis. Nasdaq 100 yang sarat teknologi naik tipis ke rekor sementara S&P 500 sedikit berubah di tengah data beragam yang menunjukkan pemulihan pasar tenaga kerja yang lebih lambat.
Investor sedang menunggu data pekerjaan utama AS pada hari Jumat untuk petunjuk lebih lanjut tentang prospek ekonomi dan kemungkinan garis waktu untuk pengurangan stimulus era pandemi Federal Reserve. Saham teknologi China yang terdaftar di AS memperpanjang rebound mereka di tengah taruhan bahwa tindakan keras peraturan Beijing yang terburuk mungkin sudah berakhir.