Menurut Fanny, potensi indeks bergerak sideways terjadi di tengah indeks Wall Street yang sukses mencatat penguatan.
Kemarin indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat sebesar 0,17 persen, begitu juga dengan S&P 500 yang naik sebesar 0,28 persen, sementara indeks Nasdaq menguat sebesar 0,90 persen.
Sementara, S&P 500 naik untuk hari ketujuh berturut-turut untuk pertama kalinya sejak rangkaian kenaikan delapan hari pada bulan November 2021.
Saham-saham teknologi seperti Microsoft, Apple dan Amazon naik ketika US yield Treasury 10 tahun turun sekitar 9 basis poin ke level 4,573 persen.
Sebagian besar bursa Eropa melemah, seperti CAC 40 dan FTSE 100 yang masing-masing turun 0,39 persen dan 0,10 persen, sedangkan DAX Performance Index menguat 0,11 persen.