Sementara itu, Rupiah dibuka melemah ke level Rp15.560 per USD. Jika dibandingkan dengan kinerja sejumlah mata uang Asia lainnya, Rupiah pada perdagangan pagi ini menjadi salah satu yang terburuk di Asia.
Pelemahan Rupiah terdorong data imbal hasil US Treasury 10 tahun yang sempat menyentuh 4,2 persen pada perdagangan waktu AS. Namun, pada sesi perdagangan di Asia, imbal hasil US Treasury kembali turun dan berada di kisaran 4,188
persen.
Meskipun sedikit turun, angka tersebut masih lebih tinggi dibandingkan dengan perdagangan kemarin.
"Tekanan pada mata uang Rupiah terjadi di saat USD diuntungkan dengan membaiknya sejumlah indikator ekonomi AS," kata Gunawan.