sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

IHSG Dinilai Jauh Lebih Kuat Walau Covid Sedang Melonjak

Market news editor Shelma Rachmahyanti
28/06/2021 10:37 WIB
IHSG tertekan 0,05 persen dan berada di level 6.019. Namun, IHSG kali ini jauh lebih kuat walau sedang terjadi lonjakan covid-19 di dalam negeri.
IHSG Dinilai Jauh Lebih Kuat Walau Covid Sedang Melonjak (FOTO:  MNC Media)
IHSG Dinilai Jauh Lebih Kuat Walau Covid Sedang Melonjak (FOTO: MNC Media)

 IDXChannel - Pada pembukaan perdagangan hari ini (28/6/2021), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah. IHSG tertekan 0,05 persen dan berada di level 6.019. Namun, IHSG kali ini jauh lebih kuat walau sedang terjadi lonjakan covid-19 di dalam negeri.

Equity Analyst NH Korindo Sekuritas Putu Chantika mengatakan, hari ini pergerakan IHSG diproyeksi akan lebih konsolidasi. Hal tersebut disebabkan, karena adanya sentimen negatif dari dalam negeri seperti lonjakan kasus Covid-19.

“Hari ini kita lihat IHSG sebenarnya masih cenderung proyeksinya lebih konsolidasi. Karena walaupun dari sentimen global itu mayoritas sudah lumayan ada katalis positif, tetapi sentimen dari dalam negeri seperti lonjakan kasus Covid-19 yang kemarin sempat mencatatkan rekor tertingginya,” katanya dalam acara Market Opening IDX Channel, Senin (28/6/2021).

Menurutnya, sentimen dari dalam negeri akan menjadi sentimen yang mendominasi pasar Indonesia. Walaupun, dari global beberapa waktu lalu pelaku pasar sempat khawatir dengan kemungkinan adanya taper tantrum.

“The Fed sendiri sudah membicarakan bahwa sebenarnya dia tidak akan melakukan perubahan kebijakan moneter secara mendadak. Walaupun sebelumnya ada inflasi kalau kita mengacu pada data inflasi, inflasi di Amerika Serikat (AS) cukup tinggi dan juga pemulihan ekonominya terbilang cukup cepat,” ujar Chantika.

Sementara itu, Chantika menilai, kondisi pasar saham Indonesia saat ini jauh lebih kuat jika dibandingkan dengan kondisi pasar di tahun lalu.

“Sebenarnya, kalau bisa dilihat ini jauh lebih strong ya market kita dibandingkan dengan tahun lalu. Walaupun, sepertinya ini lonjakan kasusnya cukup mencapai rekor lagi dibandingkan dengan tahun lalu,” ucap dia.

Dia menambahkan, hanya saja saat ini pelaku pasar mencermati kebijakan pemerintah terkait akan memberlakukan lockdown atau tidak. Karena, kondisi itu disebut akan memengaruhi pasar.

“Ternyata kita lihat pemerintah saat ini masih hanya melakukan PPKM. Serta, jika dilihat kemarin sentimen positifnya dari domestik itu adalah vaksinasi kita itu sudah mencapai 1,2 juta dosis per hari. Jadi, hal ini cukup mengimbangi antara sentimen negatif dan sentimen positif yang ada di domestik,” tutur Analis tersebut. (RAMA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement