Berbicara soal katalis penggerak, Syahri mencermati bahwa penguatan indeks turut mengikuti kenaikan dari bursa regional di kawasan Asia yang juga terpantau positif.
Kendati sebagian negara di Asia masih menghadapi krisis energi dan lonjaknya harga komoditas, penguatan indeks masih dapat terus berlangsung mengingat performa sejumlah emiten bigcaps dari dalam negeri.
"Dari katalisnya, di pasar Asia tadi pagi sempat dibuka positif sepanjang intra-day, menyusul positifnya laporan perdagangan dari China sendiri meskipun krisis energi masih membayangi, kalau kita lihat harga komoditas batu bara, minyak mentah dan lainnya juga masih menguat, "terangnya.
Menurutnya, aktivitas investor asing di pasar modal juga turut memberikan dampak baik bagi IHSG, mengingat akumulasi net-buy asing hari ini mencapai Rp1,59 triliun.
"Dari dalam negeri masih minim katalis, sempat ada stocksplit dari BBCA, karena memang BBCA merupakan emiten dengan market-caps yang besar, sehingga dapat memicu pergerakan indeks. Penguatan IHSG juga dipicu oleh pergerakan saham-saham bigcaps lain yang sebagian besar disokong oleh sejumlah sektor seperti perbankan dan konstruksi," lanjutnya.