IDXChannel – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menyentuh level psikologis 7.000 pada lanjutan sesi II perdagangan Jumat (27/5/2022). Saham-saham utama (big cap) menjadi penopang penguatan IHSG hingga siang ini.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 14.02 WIB, IHSG melesat 1,77% ke posisi 7.005,23 dengan nilai transaksi Rp 10,99 triliun dan volume perdagangan 18,91 miliar saham. IHSG berhasil rebound atau menguat kembali setelah ditutup turun 0,44% pada Rabu lalu (25/5).
Alhasil, dalam sepekan IHSG melejit 2,61%, sedangkan dalam sebulan belakangan masih minus 2,75%.
Seiring dengan penguatan IHSG, investor asing melakukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 760,92 miliar di pasar reguler.
Siang ini, harga saham emiten big cap melesat cukup tinggi, sebagian didorong katalis aksi beli oleh investor asing.
Saham PT Bank Jago Tbk (ARTO), misalnya, melejit 11,07% ke Rp 8.525/saham seiring aksi beli asing Rp69,15 miliar di pasar reguler. Saham ARTO mencoba rebound setelah harganya sempat menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) 7% selama 7 hari perdagangan beruntun (9-18 Mei).
Sebagai informasi, kapitalisasi pasar (market cap) saham ARTO menjadi salah satu yang terbesar di bursa saat ini, mencapai Rp 117,78 triliun.
Kemudian, trio saham bank Himbara juga turut menopang IHSG. Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik 3,22% dengan net buy asing Rp 104,71 miliar, terbesar ketiga hari ini.
Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terapresiasi 3,22% dengan pembelian bersih asing Rp 68,10 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) melejit 3,36% dengan net buy asing terbesar hari ini Rp 163,6 miliar.
Saham bank kakap lainnya sekaligus dengan market cap terbesar di bursa (Rp 927,64 triliun), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) terkerek 2,03% dengan nilai beli bersih asing Rp 142,56 miliar.
Selain saham perbankan di atas, menguatnya saham emiten jasa ride-hailing dan e-commerce PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) juga ikut mendorong IHSG kembali menembus level 7.000. Harga saham GOTO naik 2,63% siang ini.
Informasi saja, market cap GOTO mencapai Rp 367,15 triliun saat ini.
Tidak ketinggalan, harga saham emiten tambang batu bara PT Bayan Resources Tbk (BYAN) melompat 9,66%. Dengan ini, kapitalisasi pasar BYAN tercatat mencapai Rp 193 triliun.
Kenaikan harga saham BYAN terjadi seiring investor memborong saham ini bertepatan dengan batas cum date dividen perseroan yang jatuh pada hari ini.
Emiten milik pengusaha Low Tuck Kwong ini akan menebar dividen tunai senilai US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 14,57 triliun (asumsi kurs Rp 14.575/US$). Adapun dividen per saham sebesar US$ 0,30 (Rp 4.373).
Sebelumnya, IHSG sempat mengalami penurunan signifikan selama 5 hari beruntun pada 9-13 Mei lalu di tengah amblesnya bursa saham global, terutama Wall Street (AS), tersengat isu soal meningginya inflasi dan potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia.
Sepanjang periode tersebut, IHSG bahkan sempat ‘terjun’ ke 6.597,99 pada 13 Mei, setelah pada 28 April sempat menyentuh level 7.228,91.
(ADF)