Ditambah lagi, masih ada katalis positif untuk IHSG saat ini, seperti masih masuknya dana asing ke bursa (Rp57,4 triliun sejak awal tahun) dan proyeksi ekonomi RI yang masih positif.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjijyo, misalnya, mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 diprakirakan tetap berada dalam kisaran proyeksi BI pada 4,5-5,3%.
Hanya saja, IHSG tampaknya masih harus menempuh jalan terjal ke depan. Sebut saja, soal ketidakpastian global di tengah konflik Rusia-Ukraina, hingga kebijakan moneter ketat a la bank sentral global untuk mengatasi tingginya inflasi.
Apabila sentimen global tersebut menggoyahkan fondasi ekonomi RI, hal tersebut juga bisa menekan kinerja emiten dan bisa membuat laju positif IHSG terganggu atau bahkan terhenti.
Untuk jangka pendek, investor akan mencermati rilis data inflasi Mei oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada pukul 11.00 WIB.