IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang kembali konsolidasi pada pekan depan dalam rentang 7.200 hingga 7.300. Analis menyoroti sentimen positif dari sisi domestik, kendati masih terdapat tekanan eksternal yang dinilai bakal mempengaruhi arah pasar.
"IHSG pada pekan depan diperkirakan melanjutkan konsolidasi pada rentang 7.200-7.300," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, dikutip Sabtu (24/5/2025).
Pada penutupan perdagangan Jumat (23/5/2025), IHSG menguat 0,658 persen ke level 7.214,163.
Analis menilai penguatan IHSG ditopang sentimen positif seperti penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate), penguatan nilai tukar rupiah, serta net buy dari investor asing.
Secara teknikal, indikator stochastic dinilai masih berada di area overbought, meskipun belum menunjukkan sinyal pembalikan arah. Sementara itu, indikator Bollinger Bands disebut menandakan volatilitas tinggi.
"Indikator histogram MACD masih menunjukkan momentum positif. Dan volume masih menunjukkan minat beli yang cukup besar," kata analis.
Adapun level support indeks berada di 7.100, dan resistance di kisaran 7.300.
Secara fundamental, terutama dari sisi mancanegara, investor menyoroti kelanjutan tarif dagang, termasuk rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump memungut tarif 50 persen terhadap produk Uni Eropa.
AS juga bakal merilis sejumlah data ekonomi penting, seperti durable goods orders periode April 2025, indeks harga rumah S&P/Case-Shiller, keyakinan konsumen (consumer confidence), dan Core PCE price index yang menjadi acuan inflasi Federal Reserve
Selain itu, risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC Minutes) menjadi perhatian investor untuk mencari sinyal arah kebijakan suku bunga AS ke depan.
Dari Eropa dan Asia, data ketenagakerjaan, konsumsi, dan aktivitas manufaktur juga akan diperhatikan, termasuk rilis NBS Manufacturing PMI China yang diperkirakan melemah ke 48,6 dari 49 bulan sebelumnya.
Phintraco Sekuritas menyarankan sejumlah saham yang menarik dicermati pada pekan depan, yaitu PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).
(NIA DEVIYANA)