IDXChannel - Sempat dibuka di zona merah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound ditutup naik 0,71 persen di 6.608,291. Hal ini dipengaruhi faktor eksternal terjadi di negara lain seperti merebaknya virus covid varian Omicron.
Head of Research Creative Trading System, Argha Jonathan Karo Karo mengatakan, IHSG yang sempat tertekan dalam di sesi I perdagangan hari ini karena investor terpengaruh berita penyebaran varian baru Covid-19.
"Paling tidak di awal perdagangan tadi terlihat jelas bahwa market dalam kondisi cukup panik karena memang kita tahu berita penyebaran Omicron skalanya bertambah besar selama weekend ini, dan kita tahu memang investor di Indonesia cukup hobi tuh khawatirkan apa yang terjadi di negara orang, hutang negara orang, sekarang virus, itu yang jadi kekhawatiran," kata Argha dalam 2nd Session Closing IDX, Senin (29/11/2021).
Argha menambahkan, memang hal tersebut yang menjadi trigger, namun setelah itu jika kasus terparahnya terjadi dunia harus kembali ke 2020 itu bukan hal buruk bagi bursa saham.
"Karena bursa saham jika terjadi lockdown justru naik tinggi dan di 2021 ini ketika ekonomi di negara-negara lain terpuruk pun, bursa (Indonesia) All Time High. Jadi sebenarnya kalau kita berpikir logis, tidak ada korelasi jelas antara penyebaran virus, pandemi, lockdown dan kejatuhan ekonomi dengan bursa saham, tentunya itu korelasinya sudah tidak ada, tetapi kekhawatiran itu seru untuk direspon oleh pelaku pasar pada akhirnya IHSG rebound lagi," ujarnya.