sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

IHSG Sesi I Terkerek ke 7.283, Saham BREN Jadi Obat Kuatnya

Market news editor Fiki Ariyanti
05/04/2024 13:15 WIB
IHSG sesi I rebound 0,40% menjadi 7.283,44 pada perdagangan jelang libur panjang Lebaran 2024 (5/4).  Berikut deretan obat kuatnya.
IHSG Sesi I Terkerek ke 7.283, Saham BREN Jadi Obat Kuatnya (Foto MNC Media)
IHSG Sesi I Terkerek ke 7.283, Saham BREN Jadi Obat Kuatnya (Foto MNC Media)

IDXChannel - IHSG sesi I rebound 0,40% menjadi 7.283,44 pada perdagangan jelang libur panjang Lebaran 2024 (5/4). 

Pergerakan Bursa hari ini berbanding terbalik dengan pergerakan Bursa AS yang ditutup melemah pada perdagangan semalam akibat pernyataan dovish sebagian pejabat The Fed khususnya Presiden The Fed Minneapolis, Neel Kashkari atas perkiraan penurunan suku bunga yang sebanyak dua kali mungkin tidak diperlukan tahun ini jika inflasi terus merangkak naik. 

"Di samping itu, rilis data ketenagakerjaan AS yang menunjukan bahwa pasar tenaga kerja mulai mengalami perlambatan, sebelumnya klaim pengangguran AS meningkat menjadi 221 ribu hasil tersebut jauh dari ekspektasi ekonom di level 214 ribu," tulis riset harian Panin Sekuritas, siang ini.

Menurut riset tersebut, sentimen dari dalam negeri adalah rilis data cadangan devisa Indonesia pada Maret 2024 melanjutkan tren penurunan menjadi USD140,4 miliar (Feb-24: USD144,0 miliar). 

"Penurunan ini dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah, antisipasi kebutuhan likuiditas serta kebutuhan stabilisasi nilai tukar Rupiah," jelasnya.

Saat ini, investor regional maupun global sedang menanti rilis data Non-farm payroll atau NFP, serta tingkat pengangguran AS periode Maret 2024.


 Untuk indeks sektoral ditutup mixed pada sesi I. Pelemahan terdalam dicatatkan oleh sektor teknologi sebesar 0,82%, serta sektor properti merosot 0,58%.

Pelemahan ini disebabkan oleh sentimen negatif dari The Fed, di mana beberapa pejabat The Fed mulai mempertanyakan perlunya pemangkasan suku bunga acuan di tengah inflasi yang relatif tinggi," ujarnya.

Sentimen tersebut membuat khawatir beberapa pelaku pasar atas penurunan probabilitas pemangkasan suku bunga di tahun ini.

"Sementara itu, sektor dengan penguatan tertinggi tercatat pada sektor infrastruktur 1,49% seiring dari lonjakan harga saham grup Prajogo, yakni BREN mendaki 17% yang memiliki bobot relatif tinggi untuk IHSG," riset tersebut mengungkapkan. 

"Juga ada sektor healthcare naik 0,84% seiring dari transisi cuaca (El Nino ke La Nina) dan menjelang lebaran meningkatkan kebutuhan suplemen daya tahan tubuh," paparnya.

Nilai transaksi perdagangan sepanjang sesi I relatif rendah, yakni Rp7,78 triliun. Dari nilai transaksi tersebut didominasi oleh transaksi saham perbankan besar, basic industry, serta pertambangan.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement