Penguatan IHSG berlanjut pada Rabu (13/10/2021) di mana IHSG naik +0,78% ke 6.536,90 ditopang net foreign buy mencapai Rp1,21 triliun.
“Penguatan IHSG didorong oleh banyaknya investor asing yang masuk pada saham-saham big caps. Sementara itu, sentimen negatif datang dari IMF yang memangkas prospek pertumbuhan ekonomi global sebesar 0,1% dibandingkan proyeksi bulan Juli lalu menjadi 5,9%,” jelas Rifqi.
Investor asing semakin 'menggila' dengan nilai net foreign buy lebih besar mencapai Rp1,58 triliun pada perdagangan (14/10/2021). Aksi ini, Rifqi menambahkan, membantu IHSG menguat +1,36% ke 6.626,11 pada hari Kamis.
IHSG ditutup menguat hampir di semua sektor, dipimpin oleh sektor teknologi +4,15%, diikuti oleh sektor industri dasar +2,82%.
Menutup perdagangan efek pada minggu ini, IHSG ditutup menguat tipis +0,11% ke level 6.633,3 pada hari Jumat (15/10/2021) diikuti dengan net foreign buy sebesar Rp1,50 triliun. IHSG berakhir di level yang hanya berjarak 56 poin dari rekor tertingginya di 6.689 pada 19 Februari 2018 silam.