Ihwal sentimen buyback saham, Efdinal menjelaskan, aksi ini memberikan sentimen positif bagi harga saham lantaran mencerminkan kondisi keuangan perusahaan yang kuat.
"Buyback saham umumnya memberi sentimen positif bagi harga saham karena menunjukkan kepercayaan manajemen bahwa saham undervalued dan mencerminkan kondisi keuangan perusahaan yang kuat," katanya.
Di sisi lain, sentimen positif dari buyback saham dapat membantu meredam kepanikan pasar. Namun, penguatan IHSG memerlukan stabilitas fiskal dan kepastian politik jangka panjang, terutama di tengah tekanan global.
"Kalau sentimen negatif terus berlanjut, IHSG bisa tetap volatile atau bahkan lanjut melemah," tutur dia.
Pada perdagangan sesi pertama, Senin (24/3/2025), IHSG ditutup turun 2,30 persen atau 143,96 poin ke level 6.114