sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

IHSG Turun Tajam, Menko Airlangga Lapor Prabowo

Market news editor Binti Mufarida
18/03/2025 16:35 WIB
Penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi perhatian pemerintah.
Penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi perhatian pemerintah. (Foto: MNC Media)
Penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi perhatian pemerintah. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi perhatian pemerintah. Indeks sempat anjlok lebih dari 6 persen pada perdagangan Selasa (18/3/2025) hingga Bursa Efek Indonesia (BEI) menerapkan trading halt.

Indeks rebound pada sesi II perdagangan sehingga memangkas penurunan menjadi minus 3,84 persen ke 6.223,39 poin. Penurunan IHSG tersebut terjadi kala bursa Asia menghijau. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto akan melaporkan perkembangan IHSG kepada Presiden Prabowo Subianto. Dia juga akan memaparkan kondisi perekonomian terkini, baik global maupun domestik, kepada RI-1.

"Ya tentu perkembangan perekonomian akan dilaporkan ke Bapak Presiden," kata Airlangga kepada awak media di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Soal penurunan IHSG, Airlangga menyebut, tekanan terjadi karena bank sentral AS, The Federal Reserve atau The Fed akan menggelar Federal Open Market Committee (FOMC).

"Kita lihat secara global kan besok ada FOMC meeting. Nah tentu market (pasar) masih menunggu. Yang kedua juga rapat Gubernur BI (Bank Indonesia) tentu juga akan ditunggu oleh publik," katanya.

Selain itu, dia juga menyoroti sejumlah emiten yang kinerja keuangannya di bawah ekspektasi. Namun, dia tak menyebutkan perusahaan tersebut.  

"Dan ini ada satu grup lah yang turunnya cukup dalam. Kemudian tentu kita melihat juga karena regulasi (trading) halt yang 5 persen itu kan kemarin diperlakukan saat Covid-19. Nah tentu ini perlu ada review juga mengenai regulasi tersebut," katanya.

Airlangga memastikan bahwa dari segi fundamental IHSG kuat. Dia menilai, naik turun harga saham di Bursa Efek merupakan sesuatu yang biasa.

"Saham-saham negara lain minggu-minggu lalu turun cukup dalam. Nah sekarang mungkin (kita turun dalam), kemarin kita belum terlalu kena, baru berimbas 1-2 hari," ujarnya.

(Rahmat Fiansyah)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement