Di tengah harapan bahwa The Fed akan menekan sikap agresifnya, imbal hasil obligasi pemerintah AS untuk tenor 10 tahun mengalami penurunan. Ini merupakan kabar baik bagi bursa saham.
Namun, Presiden Bank of New York John Williams sebelumnya mengatakan bahwa meskipun ada sinyal inflasi mulai mereda, tekanan harga masih terlalu tinggi. Hal itu menyiratkan bank sentral AS harus terus maju untuk meningkatkan suku bunga.
"Pasar senang melihat itu (penurunan imbal hasil dan dolar) dan ini merupakan persiapan pasar memasuki musim pendapatan kuartalan," kata Analis Great Hill Capital, Thomas Hayes, dilansir Reuters, Selasa (4/10/2022).
Ke depan, pasar akan mencermati komentar dari sejumlah pejabat Fed, termasuk Presiden Fed New York, John Williams, dan Presiden Cleveland, Loretta Mester, serta Philip Jefferson. (RRD)