Yuan China koreksi -0,02% di 6,3688, sementara sisannya menurun seperti Dolar Singapura turun -0,15% di 1,3651, dan Dolar Australia anjlok -0,10% di 0,7175.
Sentimen pasar uang pagi ini datang dari indeks Dolar yang masih mengalami tekanan sehari setelah Bank of England (BoE) dan Bank Sentral Eropa (ECB) mengadopsi sikap kebijakan moneter yang lebih hawkish dari yang diperkirakan pasar. Hal ini mendongkrak kenaikan untuk Sterling dan Euro.
"Akibat BoE dan ECB, indeks dolar dalam jangka pendek kemungkinan berat, terutama mengingat posisinya bearish hingga akhir tahun," tulis Analis Westpac dalam catatan, dilansir Reuters, Jumat (17/19/2021).
"Tetapi koreksi kemungkinan tidak melampaui level terendah di USD95-an," lanjutnya.
Sementara dari dalam negeri, kemunculan kasus baru varian Omicron sempat menimbulkan panic-selling dari pasar pada perdagangan Kamis kemarin (16/12). Sampai saat ini, pemerintah Indonesia masih terus melakukan upaya-upaya pencegahan untuk menahan laju penyebaran.