IPPE diketahui mengembangkan green economic dan menyiapkan strategi-strategi yang komprehensif yang diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar Perusahaan di industri pengolahan minyak buah kelapa, salah satunya dengan menjadi perusahan terbuka.
Rencana penggunaan dana yang diperoleh dari IPO tersebut, sekitar 40,83 persen dari dana IPO akan digunakan untuk Belanja Modal dan sisanya sekitar 39,11 persen dari dana IPO akan digunakan untuk Modal Kerja.
Penggunaan dana dari perolehan Penawaran Umum yang digunakan untuk Belanja Modal diantaranya sekitar 40,83 persen digunakan untuk pembelian mesin-mesin untuk pabrik CCO (Crude Coconut Oil), RBD (Refined Bleaching Deodorised), VCO (Virgin Coconut Oil), dan Packaging, sekitar 34,84% digunakan untuk pembangunan pabrik (perdirian baru dan perluasan), sekitar 24,33% digunakan untuk pembelian tangki stock.
“Sedangkan penggunan Modal Kerja digunakan untuk pembelian bahan baku, operasional kantor, perizinan, transportasi, biaya produksi, dan operasional lainya”, ungkap Syahmenan.
Adapun Perseroan menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT KGI Sekuritas Indonesia selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek dalam IPO ini. (TIA)