sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Indofood CBP (ICBP) Sesuaikan Harga Mi Instan, Begini Prospek Sahamnya

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
10/06/2025 12:40 WIB
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) melakukan penyesuaian harga produk di tengah tekanan daya beli.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) melakukan penyesuaian harga produk di tengah tekanan daya beli. (Foto: iNews Media Group)
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) melakukan penyesuaian harga produk di tengah tekanan daya beli. (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) menjadi perhatian analis di tengah upaya perseroan menyesuaikan harga produk di tengah tekanan daya beli.

Equity Analyst OCBC Sekuritas, Jessica Leonardy memperkirakan, nilai wajar saham ICBP berada di level Rp14.600 per saham. Proyeksi ini mempertimbangkan strategi manajemen dalam penyesuian harga, efisiensi biaya, serta pemulihan permintaan baik di pasar domestik maupun ekspor.

“Kami mempertahankan peringkat BUY atas posisi defensif ICBP, pertumbuhan volume yang berkelanjutan, dan margin yang sehat,” kata Jessica dalam Equity Research OCBC Sekuritas dikutip Selasa (10/6/2025).

Segmen mi instan menjadi kontributor utama pendapatan perseroan dengan porsi lebih dari 70 persen. Volume penjualan dalam negeri tumbuh 1 persen secara tahunan (YoY), sementara volume ekspor melonjak 13 persen YoY pada kuartal I 2025. 

Harga jual Indomie dalam negeri berdasarkan catatan analis juga telah dinaikkan Rp100 per bungkus dan diperkirakan akan berdampak signifikan mulai kuartal II 2025.

“Strategi penyesuaian harga ini, bersama efisiensi operasional dan pengurangan biaya, diproyeksikan akan menopang stabilitas margin ke depan,” kata Jessica.

OCBC Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan pendapatan ICBP sebesar 7,1 persen di 2025, sejalan dengan panduan manajemen yang memperkirakan pertumbuhan tinggi satu digit.

Penurunan harga bahan baku utama seperti gandum juga mendukung proyeksi bahwa margin kotor ICBP tetap stabil di kisaran 37,8 persen tahun ini.

Dari sisi internasional, pasar Afrika, Timur Tengah, hingga Asia Tenggara seperti Vietnam dan Kamboja disebut tetap mencatatkan permintaan yang kuat. OCBC memperkirakan penjualan ekspor ICBP dari kawasan Timur Tengah dan Afrika akan tumbuh 7 persen YoY dan menyumbang sekitar 24 persen dari total pendapatan 2025.

Secara valuasi, saham ICBP diperdagangkan pada price-to-earning ratio (PER) 2025F sebesar 15,5 kali dan price-to-book value (PBV) sebesar 2,5 kali. 

Jessica menilai posisi tersebut masih 1,3 standar deviasi, di bawah rerata historis lima tahunnya. Adapun beberapa risiko terhadap saham ini mencakup pelemahan konsumsi masyarakat, fluktuasi harga bahan baku, dan volatilitas nilai tukar.

“Meskipun terdapat ketidakpastian eksternal akibat ketegangan perang dagang, kami yakin ICBP mampu memberikan pertumbuhan berkelanjutan seiring langkah defensif dan kekuatan penetapan harga,” ujarnya.

(Rahmat Fiansyah)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement