Jessica menilai posisi tersebut masih 1,3 standar deviasi, di bawah rerata historis lima tahunnya. Adapun beberapa risiko terhadap saham ini mencakup pelemahan konsumsi masyarakat, fluktuasi harga bahan baku, dan volatilitas nilai tukar.
“Meskipun terdapat ketidakpastian eksternal akibat ketegangan perang dagang, kami yakin ICBP mampu memberikan pertumbuhan berkelanjutan seiring langkah defensif dan kekuatan penetapan harga,” ujarnya.
(Rahmat Fiansyah)