"Sesuai Perpres 20/2021 yang diubah Perpres 49/2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal, industri telekomunikasi terbuka 100 persen untuk investasi asing," katanya.
Terkait free float, Rininta mengatakan, strategi pemenuhan minimal saham yang beredar di publik merupakan strategi dari AII pasca mandatory tender offer (MTO). Setiap pelepasan saham juga akan tunduk pada berbagai faktor mulai dari kinerja hingga perubahan eksternal dan internal yang berdampak pada perseoran.
Harga saham LINK saat ini diperdagangkan di level Rp1.160, turun 3,33 persen dibandingkan posisi penutupan pada akhir pekan lalu.
(RFI)