sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Inflasi AS Mendingin, tapi Pasar Waspadai Aset Berisiko Tinggi

Market news editor Maulina Ulfa - Riset
13/04/2023 15:11 WIB
Inflasi tahunan negeri Paman Sam, Amerika Serikat (AS) telah melabat untuk sembilan bulan berturut-turut sebesar 5% pada Maret 2023.
Inflasi AS Mendingin, tapi Pasar Waspadai Aset Berisiko Tinggi. (Foto: MNC Media)
Inflasi AS Mendingin, tapi Pasar Waspadai Aset Berisiko Tinggi. (Foto: MNC Media)

Berdasarkan The Fed, kejatuhan krisis perbankan AS beberapa waktu lalu rentan mendorong ekonomi ke dalam resesi pada akhir tahun ini.

Risalah dari pertemuan Maret Federal Open Market Committee (FOMC) termasuk presentasi dari staf ekonom The Fed tentang dampak potensial dari kegagalan Silicon Valley Bank dan gejolak lain di sektor keuangan yang dimulai pada awal Maret lalu.

Kenaikan terbaru The Fed membawa suku bunga ke kisaran 4,75% sampai 5% yang menjadi tingkat tertinggi sejak September 2007.

"Garis bawah dari risalah The Fed pada Rabu adalah bahwa bank sentral mengantisipasi resesi ringan pada akhir 2023 dan jendela soft landing tampaknya akan ditutup dengan cepat," kata Nancy Davis, pendiri Quadratic Capital Management, mengutip CNN Internasional, Kamis (13/4).

Sebagian analis melihat, tekanan perbankan, ditambah dengan inflasi yang melambat dan pasar tenaga kerja yang mendingin, diharapkan dapat menjadi akhir dari sikap hawkish The Fed.

Sementara, menurut ketua The Fed, Jerome Powell, kasus perbankan dapat mengikis kepercayaan pada industri perbankan, di mana akses pinjaman akan sulit, yang juga dapat mengekang pengeluaran dan mengurangi tekanan pada harga dan pasar tenaga kerja.

“Pengetatan kondisi keuangan seperti itu akan bekerja dalam arah yang sama dengan pengetatan suku bunga,” kata Powell yang menekankan bahwa industri perbankan tetap sehat.

Risalah pertemuan FOMC Maret menggemakan sentimen itu. Perkembangan terbaru di sektor perbankan kemungkinan akan menghasilkan kondisi kredit yang lebih ketat untuk rumah tangga dan bisnis dan membebani aktivitas ekonomi, perekrutan dan inflasi.

"Pembuat kebijakan tidak yakin sejauh mana dampak ekonomi tersebut. Peserta (FOMC) setuju bahwa sejauh mana efek ini merupakan hal yang tidak pasti,” kata Risalah The Fed. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement