Aluminium merupakan komoditas yang paling ekstrem karena lebih dari 90 persen persediaannya berasal dari Rusia, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa tolok ukur harga mungkin tidak mencerminkan harga global di dunia riil.
Analis Citi Tom Mulqueen mengatakan, sanksi tersebut akan menaikkan harga logam yang diperdagangkan di bursa dan menciptakan diskon yang lebih besar untuk logam baru yang diproduksi Rusia.
“Sebelum pelarangan ini, logam asal Rusia semakin mendominasi persediaan LME, sehingga harga semakin mencerminkan diskon untuk unit-unit Rusia yang kurang diminati ini,” katanya dalam sebuah catatan.
“Langkah-langkah baru LME seharusnya membalikkan keadaan ini,” imbuhnya. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.