sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ini Sejumlah Faktor yang Dapat Mengguncang Pasar di 2023

Market news editor Dian Kusumo
02/01/2023 15:17 WIB
Rencana The Fed memangkas suku bunga sebesar 200 basis poin dan jatuhnya harga minyak lebih dari 50 persen menjadi kejutan ekonomi yang luar biasa di 2022.
Ini Sejumlah Faktor yang Dapat Mengguncang Pasar di 2023. (Foto: MNC media)
Ini Sejumlah Faktor yang Dapat Mengguncang Pasar di 2023. (Foto: MNC media)

IDXChannel – Rencana The Fed memangkas suku bunga sebesar 200 basis poin dan jatuhnya harga minyak lebih dari 50 persen menjadi kejutan ekonomi yang luar biasa di 2022. Hal serupa juga diprediksi bakal terjadi  di tahun ini. 

Dalam sebuah laporan yang diterbitkan Standard Chartered pada Sabtu (3/12/2022), ahli strategi di bank Inggris mencantumkan sekitar delapan potensi gangguan yang dapat memicu volatilitas lebih lanjut dalam saham, obligasi, dan cryptocurrency.

Potensi gangguan yang pertama adalah ketika Fed akan memangkas suku bunga sebesar 200 basis poin, tepat setelah AS mengalami resesi parah pada paruh pertama tahun depan saat pengetatan moneter sedang berlangsung.

Diketahui, Bank sentral AS telah menaikkan suku bunga sebesar 400 basis poin pada tahun 2022, dan juga telah mengekang pasokan uang dalam perekonomian dengan memangkas neracanya sebesar USD95 miliar per bulan melalui program yang disebut pengetatan kuantitatif (QT).

Selain itu, Standard Chartered mengatakan bahwa harga minyak Brent  yang jatuh menjadi hanya USD40 per barel dikarenakan permintaan yang merosot di tengah resesi, dapat menjadi salah satu potensi gangguan yang cukup mengejutkan pada tahun 2023. 
Resolusi untuk konflik Rusia-Ukraina juga akan menghilangkan premi risiko terkait perang dari biaya energi, menyebabkan harga turun.

Patokan minyak mentah saat ini yang diperdagangkan lebih dari USD 80 per barel, mengalami penurunan menjadi USD 40 yang berarti terjadi penurunan hingga 50 persen.

"Penurunan harga minyak diperburuk pada akhir konflik militer di Ukraina," kata para ahli strategi dalam sebuah pernyataan.

"Dengan harga minyak yang jatuh dengan cepat, Rusia tidak dapat mendanai kegiatan militernya dan menyetujui gencatan senjata. Berakhirnya perang menyebabkan premi risiko yang telah mendukung harga energi menghilang sepenuhnya,” tambahnya.
Selain dua potensi gangguan diatas, berikut merupakan lima potensi gangguan lainnya yang dapat mengejutkan pasar pada tahun 2023 menurut Standard Chartered, mengutip dari Insider, Senin (2/1/2023). 

Euro menguat sebesar 19 persen terhadap dolar AS untuk diperdagangkan pada USD 1,25 setelah Rusia menyetujui penyelesaian damai di Ukraina.

Nasdaq 100 kembali jatuh hingga 50 persen karena perusahaan teknologi mengalami gelombang kebangkrutan yang menggemakan kehancuran dot-com awal 2000-an.

Yuan Tiongkok membalikkan semua kerugiannya tahun ini karena Beijing secara agresif membuka kembali ekonominya, melonjak 10 persen menjadi 6,40 yuan per dolar.

Harga pangan anjlok sekitar 15 persen karena Rusia mengakhiri perangnya di Ukraina, yang menyebabkan kelebihan pasokan dan akhirnya deflasi.

Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat AS memilih untuk melengserkan presiden Joe Biden, dan menghentikan momentum Demokrat menjelang pemilihan presiden 2024.

(DKH)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement