Patokan minyak mentah saat ini yang diperdagangkan lebih dari USD 80 per barel, mengalami penurunan menjadi USD 40 yang berarti terjadi penurunan hingga 50 persen.
"Penurunan harga minyak diperburuk pada akhir konflik militer di Ukraina," kata para ahli strategi dalam sebuah pernyataan.
"Dengan harga minyak yang jatuh dengan cepat, Rusia tidak dapat mendanai kegiatan militernya dan menyetujui gencatan senjata. Berakhirnya perang menyebabkan premi risiko yang telah mendukung harga energi menghilang sepenuhnya,” tambahnya.
Selain dua potensi gangguan diatas, berikut merupakan lima potensi gangguan lainnya yang dapat mengejutkan pasar pada tahun 2023 menurut Standard Chartered, mengutip dari Insider, Senin (2/1/2023).
Euro menguat sebesar 19 persen terhadap dolar AS untuk diperdagangkan pada USD 1,25 setelah Rusia menyetujui penyelesaian damai di Ukraina.
Nasdaq 100 kembali jatuh hingga 50 persen karena perusahaan teknologi mengalami gelombang kebangkrutan yang menggemakan kehancuran dot-com awal 2000-an.