IDXChannel - Harga minyak dunia turun pada perdagangan hari ini (21/2) karena investor menimbang prospek pengetatan moneter lanjutan dari The Fed karena tanda-tanda peningkatan permintaan dari China pasca berakhirnya kebijakan Zero Covid.
Harga minyak Brent turun menuju USD83 per barel setelah ditutup 1,3 persen lebih tinggi pada hari Senin (20/2). Harga minyak volatil karena investor mempertimbangkan kekhawatiran kenaikan suku bunga lanjutan dari The Fed yang akan melemahkan permintaan.
Sementara dengan mempertimbangkan pembukaan kembali China akan mendorong peningkatan pembelian komoditas. Kondisi tersebut membuat dolar AS lebih perkasa, sehingga menekan harga minyak pada Selasa ini.
Goldman Sachs Group Inc. menegaskan, prospek positifnya untuk komoditas tahun ini. Sementara pedagang minyak terus mencari tanda yang lebih jelas dari pemulihan berkelanjutan China. Ekspor Rusia ke negara Asia bulan lalu berada pada level tertinggi sejak invasi Ukraina dimulai.